Wakaf Meja Belajar
Al Wajiiz fiy Fiqhis Sunnah wal Kitaabil 'Aziz_Kitab Thaharah 1 (Bab Air)
KITAB THAHARAH
Thaharah secara bahasa berarti
bersuci dan bersih dari hadats. sedangkan menurut istilah bermakna
menghilangkan hadats dan najis.
BAB
AIR
Semua air yang turun dari langit
dan keluar dari bumi adalah suci dan menyucikan.
Dasarnya adalah firman Alloh ﷻ :
﴿وهو الذّي أرسل الرياح بشرا بين يدي رحمته وأنزلنا من السّمآء مآء
طهورا﴾
“ Dia-lah
Yang meniupkan angin (sebagai) pembawa kabar gembira yang dekat sebelum
kedatangan rahmat-Nya (hujan), dan Kami turunkan dari langit air yang amat
bersih” (Q.S. Al Furqon : 48)
Sabda Nabi ﷺ tentang laut :
هو الطّهور ماؤه ، الحلّ ميتته
“Air laut itu suci dan menyucikan serta
halal bangkainya” (H.R. Ibnu Majah, Malik, Abu Dawud, At Tirmidzi, An Nasai)
Juga sabda beliau ﷺ tentang sumur :
إنّ الماء طهور لا ينجّسه شئ
“Sesungguhnya air itu suci dan
menyucikan, tidak dinajisi oleh sesuatu apapun” (H.R. Abu dawud, At Tirmidzi,
dan An Nasai)
Air akan tetap dalam kesuciannya sekalipun bercampur dengan
sesuatu yang suci selama tidak keluar dari keasliannya.
Dasarnya adalah sabda beliau ﷺ kepada
para wanita yang memandikan jenazah puteri beliau ﷺ :
“ Mandikanlah ia tiga
kali, lima kali atau lebih dengan air dan bidara jika menurut kalian perlu. Dan
jadikanlah basuhan terakhir dengan kapur barus atau sesuatu/sedikit dari kapur”
(H.R. Bukhari dan Muslim)
Tidaklah air itu dihukumi najis meskipun terdapat najis
padanya kecuali jika air tersebut berubah karenanya.
Dasarnya adalah hadits Abu Sa’id. Dia mengatakan bahwa
Rasulullah ﷺ ditanya : “Wahai Rasulullah, bolehkah
kami berwudhu di sumur Budho’ah?” yaitu sumur yang di sana dibuang darah haidh,
daging anjing, dan kotoran.
Beliau ﷺ bersabda :
“Air itu suci dan menyucikan, tidak dinajisi oleh sesuatu
apapun” (H.R. Abu dawud, At Tirmidzi, dan An Nasai)
Langganan:
Postingan (Atom)
0 komentar: